Melanjutkan master degree atau bekerja dulu..?

Saya seringkali mendapat pertanyaan semacam ini. "Sebaiknya setelah lulus undergraduate, saya langsung ambil program postgraduate atau bekerja dulu yaa.. pak..?".

Masing-masing orang memiliki pertimbangan sendiri-sendiri tentang hal itu. Ada yang beranggapan, bahwa kalau title-nya post graduate, akan lebih mudah mencari pekerjaan.

Well.. ini cerita anak sulung saya, Riska, yang sebelumnya kuliah undergraduate di UK. Di UK kuliah undergraduate  lulus  3.5 tahun itu biasa, master juga hanya 1 tahun bisa lulus. Jadi total 4.5 tahun sudah bisa lulus dengan gelar postgraduate.

Anak saya memilih bekerja setelah lulus, walaupun pada saat itu saya memberikan kebebasan kepadanya untuk memilih, selesai kuliah dan bekerja dulu atau langsung mengambil master degree.

Riska lulus 4 tahun yll, dan saat ini ia sudah pindah kerja di 3 perusahaan yang berbeda, dengan tantangan karier yang lebih tinggi.

Pembicaraan kami berawal  ketika dia memerlukan advice saya, bagaimana harus bersikap, karena di tempat barunya bekerja, ada 2 orang sub ordinate di bawahnya yang gelarnya master, sementara Riska hanya undergradute.

Sambil kami berbincang-bincang tentang hal tersebut, Riska bercerita kepada saya, "Ayah, teman-temanku yang dulu langsung ambil kuliah master degree di UK, sudah pada lulus, tapi beberapa belum bekerja". Kondisi ini menarik bagi saya, dan kira-kira setelah berdiskusi dengan Riska penyebabnya adalah sebagai berikut :

1. Lulusan master degree berharap lebih dihargai oleh employee, sehingga tidak mau apply entry level job managerial. Sementara yang undergraduate, lebih paham posisi kemampuannya, sehingga bisa lebih adaptif masuk dunia kerja dari entry level.

2. Employer itu lebih perlu skill yang sesuai, bukan title dalam menghire seseorang.

3. Master degree ilmunya sangat spesifik, sehingga opsi pilihan job juga lebih terbatas.

4. Passion orang itu bisa  berubah, manakala dia sudah menghadapi dunia nyata yang sesungguhnya. Sehingga pilihan subject master degree yang diambil saat kuliah, ternyata tidak lagi menarik lagi bagi dirinya setelah masuk dunia kerja.

Karena itulah, Riska memilih bekerja, sambil ia belajar menyelami passion-nya di dunia kerja yang sesungguhnya. "Nanti kalau aku sudah benar-benar tertarik dengan satu bidang yang benar-benar aku minati, baru kalau perlu aku akan sekolah lagi. Mungkin juga aku nggak akan ambil master degree, tapi aku akan pilih certified course saja, yang benar-benar berguna".

Sekali lagi... ini adalah pilihan yang diambil anak saya, yang cocok bagi dirinya, dan belum tentu cocok bagi orang lain.

Para student yang setelah lulus undergraduate langsung sekolah master, sama sekali tidak salah. Yang paling penting adalah, dia tahu persis apa yang dia perlukan untuk membekali dirinya memasuki dunia kerja. Bukan hanya sekedar menempatkan title gelar di kartu nama.